Sabtu, 12 September 2015

(Review) Spirit Animals: Wild Born #1 by Brandon Mull.

- Judul: Wild Born.
- Seri: Spirit Animals.
- Seri Ke: 1 (Satu).
- Pengarang: Brandon Mull.
- Bahasa: English (Non Terjemahan).
- Penerbit: Scholastic Inc.
- Tebal: 208 Halaman
- ISBN: 978-0-545-52243-4

- Review:

Sudah dari awal-awal ngefans sama Om Brandon aku emang berniat buat bacain semua seri yg dia tulis. Pas ketemu seri satu ini aku ngira bahwa ini series yg ditulis sama om Brandon sendiri. Ternyata seri ini ditulis oleh banyak penulis. Dan termasuk penulis favoritku yg lain, Marie Lu, yg nanti akan menulis di buku ke tujuh. Sudah lama buku ini numpuk di wishlist ku. Karena gak ada terjemahannya, maka otomatis kalo aku mau baca harus nyari yg versi english, dan itu harganya mahal banget buatku. Untung saja aku bertemu dengan Better World Book, sebuah toko buku online yg menjual buku second plus gratis ongkir ini. Dimulai lah kekalapan, eh... pencarianku kepada buku-buku versi english yg masuk ke dalam wishlist ku. Dan semakin lama aku menatap tuh toko. Semakin susah buat nahan gak beli di sana. Eh... kok aku keluar jalur sih. Kan kita lagi bahas Wild Born *fokus tif, fokus*

Karena aku masih baru dalam membaca buku berbahasa asing ini, maka jadilah aku baru bisa nyelesein buku ini dalam waktu seminggu lebih, padahal bukunya tipis banget. Cuman 200 halaman kalo gak salah. Tapi berkat keahlian Om Brandon, aku berhasil menamatkan buku ini.

Buku ini menceritakan tentang empat orang anak berusia sebelas tahun yg memiliki latar belakang yg berbeda. Conor, cowok berambut pirang ini adalah anak seorang pengembala domba. Sedangkan Ebeke, Cewek berkulit hitam ini adalah cewek yg senang berburu ketimbang melakukan hal ke Cewek an lainnya, seperti merajut dan sebagainya. Ada pula Meilin, Cewek cantik nan kaya, yg nampak seperti seorang putri yg anggun dihadapan semua orang. Tetapi di dalam, dia sangat ahli dalam hal bertempur dan mengatur strategi. Ini semua berkat sang ayah yg merupakan jenderal terhebat di Zhong. Lalu yg terakhir ada Rollan, cowok yatim piatu yg tinggal di jalanan.

Sebelum mereka melakukan ritual pemanggilan Spirit Animals. Mereka adalah anak biasa, well... mungkin buat Conor, Ebeke dan Rollan saja. Karena Meilin, walaupun dia tak berhasil memanggil Spirit Animals. Dia tetap akan bisa mempelajari strategi perang, dan siapa tahu suatu hari dia akan jadi Jenderal hebat seperti ayahnya. Dan ketika mereka berempat melakukan ritual itu di tempat berlainan. Satu persatu dari mereka memanggil Spirit Animals yg mereka kira hanya ada dalam legenda. Conor berhasil memanggil seekor Serigala bermata Biru bernama Briggan. Lalu Ebeke berhasil memanggil seekor Chittah bermata ungu bernama Uraza. Meilin berhasil memanggil seekor Panda bermata Silver bernama Jhi. Dan terakhir Rollan yg memanggil seekor Elang bernama Essix. Briggan, Uraza, Jhi dan Essix di kenal sebagai The Four Fallen. Mereka lah Spirit Animals yg di anggap paling hebat diantara yg lain.

Begitu mereka berhasil memanggil The Four Fallen, para Greencloak (perkumpulan para pemanggil Spirit Animals yg mengadakan ritual pemanggilan Spirit Animals di seluruh negri) langsung berusaha mengumpulkan mereka berempat bersama. Di lain pihak, musuh para Greencloak *aku lupa namanya :v* juga berusaha merekrut mereka berempat sebagai anggota mereka. Salah satu dari mereka berempat jatuh ke pihak musuh, karena dia awalnya tak mengira bahwa orang-orang yg merekrutnya adalah musuh para Greencloak.

Buku ini memakai sudut pandang orang ketiga, dan memakai PoV empat anak ini. Karena tiga orang diantara mereka berhasil di amankan oleh para Greencloak, dan yg satu berada di pihak musuh. Jadi kita bisa tahu apa yg sedang dilakukan oleh masing-masing pihak. Buku ini sangat bagus, yah... walaupun mereka belum begitu akrab, tapi aku bisa paham, mereka kan baru sebentar bertemu, ya gak mungkin kan sudah saling nempel aja. Semoga di buku kedua yg berjudul Hunted, hubungan mereka makin bagus dan makin solid kerjasama nya, baik terhadap satu sama lain, maupun terhadap binatang-binatang mereka.

Aku pernah menanyakan masalah buku ini pada salah satu editor di penerbit yg juga telah menerbitkan karya lain Brandon Mull dan Marie Lu. Tapi gagal, kata beliau, karena seri ini terlalu panjang, jadi sangat beresiko bakalan putus ditengah jalan, maka dari awal beliau udah nolak buat nerjemahin seri satu ini. Rada kecewa sih. Tapi ya mau gimana lagi. Semoga aja ada penerbit lain yg bersedia nerjemahin ini sampai tamat.

Kamis, 25 Juni 2015

(Review) The Crown of Ptolemy by Rick Riordan.

- Judul: The Crown of Ptolemy.
- Seri: Crossover Percy Jackson & Kane Chronicles.
- Seri ke: 3 (Tiga).
- Pengarang: Rick Riordan.
- Bahasa: English (Ebook ver).
- Rating: 5 of 5 star.

- Review:

Tes tes..  baru kali ini aku nyobain nge-blog via hp. Jadi maklumi aja kalo gaya post ku agak beda dari biasanya, hehehe....

Setelah dua bulan aku gak berhasil menyelesaikan buku apapun. Baru hari ini aku berhasil namatin sesuatu. Itu pun cuman sebuah cerpen. Huhuhu...
Tapi jangan salah... walaupun cerpen, tapi ini adalah cerpen yang dikarang oleh penulis favoritku, Rick Riordan. Crown of Ptolemy ini merupakan cerita ketiga dari trilogy Cross over Percy Jackson & Kane Chronicles. Yep... ini menceritakan tentang bagaiman jadinya bila  para Demigod Yunani bertemu dengan para Penyihir Mesir. Secara mereka semua hidup di satu negara, yaitu Amerika. Jadi sangat mungkin kalau para Demigod dan Penyihir akan bertemu. Dan yang bertemu di trilogy ini bukan sembarang Demigod dan Penyihir, tetapi para tokoh utama di serial masing-masing. Siapa lagi kalo bukan duo maut Percy-Annabeth dan kakak beradik Kane, Carter-Sadie. Di The Son of Sobek. Carter bercerita bahwa dia bertemu dengan cowok aneh berpakaian orange dan memegang sebuah pedang ketika dia berusaha untuk mengatasi makhluk yang meresahkan masyarakat di Long Island. Dan tentu saja si cowok aneh itu adalah Percy Jackson. Dan di cerita kedua, The Staff of Serapis, giliran Annabeth lah yang bertemu dengan penyihir Mesir yang nyentrik, Sadie Kane di sebuah kereta, padahal Annabeth tadinya bermaksud untuk bertemu dengan Percy, pacarnya. Tapi, lagi-lagi karena seekor monster, rencana itu harus dibatalkan. Berkat pertemuan singkat empat tokoh ini, mereka pun menyimpulkan bahwa ada seseorang yang berusaha menggabung dua mitologi ini menjadi satu. Dan pertanyaan mereka pun terjawab di cerita ketiga ini, di The Crown of Ptolemy. Bersama mereka harus menghadapi seorang musuh yang terobsesi ingin menjadikan dirinya sendiri menjadi seorang Dewa Mesir-Yunani.

Rick Riordan selalu berhasil memukau ku, di Staff of Serapis aku berhasil dibuat sesak nafas hanya dengan melihat memakai sudut pandang Annabeth. Betapa shock nya dia, karena bukan hanya mitologi Yunani dan Romawi saja yang ternyata tetap eksis sampai saat ini, tapi ternyata Mesir pun juga masih eksis. Di cerita kali ini pun sama, selain karena di sini memakai PoV (Point of View) dari Percy Jackson yang selalu merupakan sudut pandang favoritku selama ini. Ceritanya juga tak kalah menakjubkan dari cerita sebelum-sebelumnya.

Bagaimana cara mereka ber empat menggabungkan kekuatan mereka sangat keren menurutku, karena lawan mereka berusaha menggabungkan dua mitologi. Jadi mereka berempat pun mencoba untuk menggabungkan cara Yunani dan Mesir jadi satu. Jadi misteri yang terdapat di cover Crown of Ptolemy pun akhirnya terungkap setelah membaca ini. Awalnya aku bingung, kenapa pedang Percy kok jadi lucu gitu, bengkok dan sangat jelas bentuknya lebih lebar dari pedang Percy yang biasa. Dan ternyata... *kalo mau tau jawabannya, baca aja ndiri*. Hah... pokoknya gak ada habisnya deh kalo aku mau ngebahas tentang trilogy ini. Kalau kalian penasaran sama trilogy ini, kalian bisa menemukan terjemahan dari Son of Sobek di bagian belakang novel Serpents Shadow (buku ketiga dari seri Kane Chronicles). Dan Staff of Serapis di buku Demigod Files. Sedangkan untuk Crown of Ptolemy, sejauh ini aku belum mendapatkan info kapan cerita ini akan diterjemahkan. Jadi untuk yang gak sabar pengen nyaksiin petualangan Percy yang terakhir, baca aja via ebook.

Kamis, 26 Maret 2015

(Review) The Revenge Of Seven, Lorien Legacies #5 by Pittacus Lore.







- Judul: The Revenge Of Seven.
- Seri: Lorien Legacies.
- Seri ke: 5 (Lima).
- Pengarang: Pittacus Lore.
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).
- Penerjemah: Nur Aini.
- Penerbit: Mizan Fantasi.
- Tebal: 452 Halaman.
- ISBN: 9789794338612.




- Review:

                            ------SPOILER ALERT-------
BUAT YANG BELUM BACA BUKU-BUKU SEBELUMNYA.







Setelah dibuat galau berat sama ending buku sebelumnya, Fall of Five. Sekarang mereka kembali beraksi dibuku ke-lima dari seri Lorien Legacies. Six, Marina a.k.a Seven dan Nine yg terlantar di rawa-rawa karna pertarungan tak terduga mereka dengan sang pengkhianat. Dan John alias Four, Sarah, Sam, dan Malcolm, ayah Sam. Sekarang bersatu dengan salah seorang Mogadorian baik hati bernama Adam. Mereka kini harus bersembunyi, karna markas rahasia mereka kini hancur sudah. Mereka terpencar dibelahan bumi yang berbeda. Dan ingin bersatu kembali demi mengalahkan sang pemimpin tercinta para Mogadorian, Setrakus Ra. Yang sekarang telah berhasil menculik Ella, karna suatu tujuan.
Dibuku kali ini, sudut pandang kembali dibawa oleh Number Four dan Six, Garde favorit kita (jiah… kita. Emang lu sama siapa Fa?) dan ada juga sudut pandang Ella yang sekarang melaporkan langsung keadaan didalam kapal ruang angkasa milik Setrakus Ra. Banyak hal terungkap dibuku ini, yang bikin aku memaafkan sang pengkhianat. Dan bikin aku berhenti galau soal Ella yang dibuku sebelumnya kondisinya bikin prihatin.
Dari awal sampai akhir, buku ini menyajikan aksi yang tampaknya tiada habisnya. Dan aku harus akui, si Pittacus Lore berhasil memacu adrenalinku hanya dengan membaca buku ini saja. Setiap karakter dibuku ini tak henti-hentinya bikin aku jatuh cinta. Terutama sama si kecil Ella. Endingnya berhasil bikin aku kepengen nangis, merinding karna harapan (eh? Gimana maksudnya coba?). dan berhasil bikin aku yakin pake banget banget, bahwa buku ini super keren. Banyak yang merasa digantungin sama buku ini. tapi itu tak berpengaruh apa-apa sama aku, karna aku udah terbiasa digantungin sama series. Baik itu novel, maupun serial tv yang sekarang sedang kugilain banget. Makasih lho ya… buat yang bikin aku penasaran mulu :v.
Selama aku baca buku ini, tanpa sengaja aku selalu mengharapkan pengkhianatan dari Adam, seolah aku tak percaya bahwa Adam benar-benar baik, dan beda dari bangsanya yang lain. Soalnya aku benci perasaan di khianati seperti yang terjadi dibuku sebelumnya. Untunglah Adam berhasil ngebuktiin. Bahwa dirinya benar-benar berada dipihak Bumi.
Buku ke-enam nya nanti akan berjudul Fate of Ten. Dan konon seri ini akan berakhir dibuku ke-tujuh. Dan salah satu misteri novel ini pun kembali terungkap. Karna dari awal, tidak ada yang tahu seri satu ini akan berakhir dibuku keberapa.

Rabu, 07 Januari 2015

(Review) Bonus Track by Koshigaya Osamu.








- Judul: Bonus Track.
- Pengarang: Koshigaya Osamu.
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan)
- Penerjemah: Andry Setiawan.
- Penerbit: Penerbit Haru.
- Tebal: 380 Halaman.
- ISBN: 978-602-7742-36-9.


- Review:

Halo... ini merupakan Review ku pertama di tahun ini, dan buku pertama juga yang aku mulai baca di tahun 2015. wuih... serba pertama nih. dan baru pertama kali juga aku terpilih jadi salah satu Reviewer yang di percaya oleh Haru. aku seneng banget, karna aku udah pernah nyoba-nyoba daftar kayak gini  dibeberapa penerbit lain, tapi gak pernah berhasil. untung lah kali ini aku lolos dan di berikan kesempatan untuk me-review buku ini.

Kusano tak menyangka bahwa perjalanan pulang nya dari tempat kerja, yang biasanya berlangsung dengan tertib dan damai malah berakhir dengan memberikan nafas buatan untuk seorang korban tabrak lari. si korban tabrak lari, Ryota, yang ternyata telah menjadi hantu itu merasa ngeri ketika dia melihat seorang laki-laki memberikan nafas buatan kepada jasad nya. dia tak menyangka bahwa dia akan melihat dirinya di cium oleh laki-laki. ugh... baginya itu adalah pengalaman yang mengerikan. tapi walau bagaimana pun Ryota tahu, bahwa si pria asing itu hanya sedang berusaha keras menyelamatkan nyawa nya. tapi walau diberi nafas buatan sering sekali. tetap saja tubuh Ryota tak menunjukkan tanda-tanda untuk bergerak. sudah terlambat. nyawa Ryota tak tertolong lagi. dan dimulai dari malam itu. Ryota pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti Kusano. kemana pun Kusano pergi. bukan hanya karna Kusano adalah orang pertama yang menemukan Ryota. tapi juga karna Ryota juga ternyata bisa mendengar suara arwah Ryota.

aku suka banget PoV Ryota, si hantu yang kocak. sebagai hantu, dia sudah berhasil bikin kehidupan Kusano yang terkesan monotone (yah.. maklum aja sih, namanya juga udah kerja) menjadi lebih berwarna. awalnya aku sempet bingung, ini kok cowok semua ya? mana cewek nya. Hampir sepanjang jalan cerita aku berfikiran seperti itu, sampai aku berada di tengah cerita. dan dari sanalah keseruan mereka di mulai. ternyata petualangan para laki-laki keren juga ya XD. dan jadi gak mainstream, karna kebanyakan cerita kayak gini kan pasti pasangan cowok-cewek. dan dengan berani nya si penulis merubah kebiasaan itu. dan berhasil mengeksekusi nya dengan baik. salut...

Secara keseluruhan. Novel ini bisa termasuk kedalam novel yang seru banget. tapi ada beberapa scene yang menurutku seharus nya tak perlu diulang-ulang. tapi untung saja cara bercerita yang seperti itu tak berlangsung lama. kalo menurutku novel satu ini layak untuk di coba. pokoknya gak rugi deh kalo kalian ngeberi novel ini kesempatan untuk dibaca. nah sekian dulu review ku, yang jujur rada aneh ini.