Senin, 14 November 2016

(Review) Red Queen #1 by Victoria Aveyard.






- Judul: Red Queen.  
- Seri: Red Queen.  
- Seri Ke: 1 (Satu).
- Pengarang: Victoria Aveyard.  
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).  
- Penerjemah: Shinta Dewi.  
- Editor: Jia Effendi  
- Penerbit: Noura Books (Mizan Fantasi).  
- Tebal: 525 Halaman (Ebook).  
- ISBN: 978-602-385-062-4.   
- Rating: 5/5 Stars.


- Review:



Buku aneh, kalau kalian bukan penyuka plot twist tak terduga dan akhir yang menggantung. Dianjurkan untuk tidak membaca Red Queen ini.
Ketika dunia memiliki tak hanya satu warna darah, melainkan dua. Yang satu berwarna merah seperti kita, Manusia biasa. Dan yang satu lagi perak, yang konon dipercayai sebagai keturunan para dewa. Para darah perak hampir selalu memiliki kekuatan super, entah itu manipulasi elemen seperti air, api dan besi. Memiliki tangan besar dengan kekuatan penghancur super. Bahkan sampai menguasai otak orang lain. Dan beragam kekuatan lainnya.


Di dunia seperti ini lah Mare Burrow hidup sebagai seorang pencuri berdarah merah. Walaupun dia adalah seorang merah, dia memiliki kekuatan, Kaki yang lebih lincah daripada kebanyakan orang, dan tangannya yang cepat merupakan kombinasi maut bagi para korbannya. Tetapi pencuri bukanlah sebuah pekerjaan yang dapat di akui oleh pemerintahan, dan dia juga bukanlah seorang murid magang. Dan itu membuat Mare terpaksa menyiapkan dirinya untuk mengikuti wajib militer, dan dikirim ke medan perang. Mare telah pasrah dengan keadaannya itu. Toh ayah dan ibunya masih memiliki sang adik, untuk berkerja. Tetapi ketika sahabat dan adiknya terlibat dalam sebuah masalah, seketika itu pula lah dunia Mare menjadi kacau balau.


Setelah di bingungkan dengan masalah-masalah yang menghampiri hidupnya. Pertemuannya dengan seorang pemuda bernama Cal memberinya sedikit harapan. Dalam waktu singkat Mare mendapatkan sebuah pekerjaan yang tidak pernah dia sangka. Yaitu berkerja di istana perak. Yah... walaupun hanya menjadi pembantu. Tapi Mare senang akan hal itu, tapi seolah takdir tak ingin membuat Mare tenang. Sesuatu  yang mengejutkan terjadi kembali tepat di saat pemilihan calon Ratu selanjutnya.


Waktu awal-awal aku membaca buku ini, aku sempat bingung. Kok ya kayak remeh banget gitu konfliknya. Si Mare kok kayak tergesa-gesa banget ikut dalam kelompok pemberontakan. Karena waktu di awal, aku melihat para kaum perak ini gak beringas-beringas amat kok ampe di musuhin sedemikian rupa sama si Mare. Memang sih wajib perang itu lebih banyak memakan korban di kalangan Merah ketimbang Perak. Tapi ya namanya perang mau gimana lagi gitu.
Baca-baca-baca... waktu aku sampai di beberapa bab terakhir, aku seperti ditampar oleh plot twist tak terduganya. Langsung saja aku menarik kembali perkataanku tentang konflik yang remeh itu. Seperti kata-kataku di awal tadi. Buku ini adalah sebuah buku yang aneh, aku yang biasanya dengan mudahnya jatuh cinta sama karakter di dalam novel, di buku ini berhasil di bikin gak suka sama siapa-siapa. Karena mengutip dari kata-kata yang sering diucapkan Mare dipikirannya, setiap orang bisa mengkhianati siapa pun. Aku gak bisa suka sama mereka, karena takut dikhianati *lebay mode on*. tapi setakut-takutnya aku sama plot twistnya yang kelewat sedap ini, harus aku akui kalo aku berhasil di bikin suka banget sama bukunya. Jadi apakah kalian masih mau mencoba buku yang satu ini?

Minggu, 30 Oktober 2016

(Review) The Reckoners Trilogy #2 - Firefight by Brandon Sanderson.

 





- Judul: Firefight.
- Seri: The Reckoners.
- Seri ke: 2 (Dua).  
- Pengarang: Brandon Sanderson.  
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).
- Penerjemah: Putra Nugroho.
- Editor: Rina Wulandari.
- Penerbit: Noura Books (Mizan Fantasi).
- Rating: 5/5 Stars.  
- ISBN: 978-602-385-001-3.



Review:
(((SPOILER ALERT))) Buat yg belum baca buku sebelumnya.








Setelah berhasil mengalahkan Steelheart di buku sebelumnya. David terus melanjutkan misinya membunuh para Epik-Epik yang tak henti-hentinya mendatangi New Cago demi merebut posisi penguasa yang kini kosong. Para Reckoners telah berhasil menyingkirkan para Epik-Epik itu, sampai suatu kejadian membuat David sadar. Bahwa, ketika kelemahan seorang Epik telah terekspose, para Epik tak lebihnya seorang manusia biasa. Mereka juga takut akan kematian.


Setelah kejadian itu, David tak lagi berpikiran sama tentang para Epik. Menurut David, Mereka semua hanyalah korban dari kekuatan mereka sendiri. Dan mungkin saja, para Epik masih bisa diselamatkan dari sifat mereka yang cenderung merusak dan membunuh itu. Kalau saja mereka mau untuk tidak menggunakan kekuatan mereka untuk beberapa lama. Mungkin saja mereka bisa normal, seperti hal nya Prof. Jonathan dan Firefight yang selalu ada dipikiran David. Atau seperti itulah yang David kira.


Jujur saja, di awal-awal cerita, buku ini lumayan lambat. Berbeda dengan buku pertamanya yang beralur cepat. Buku ini perlu penghayatan yang berbeda, begitu aku sudah menemukan kliknya, boom.. aku langsung baca dengan kekuatan super. Dalam waktu setengah hari, buku ini langsung tamat. Dengan ending yang pas menurutku. Walaupun meninggalkan banyak pertanyaan ketika aku selesai membacanya.


Tapi apa gunanya coba kalo sebuah buku yang memiliki sekuel, jika di buku duanya menjawab semua misteri yang terjadi selama buku satu dan duanya. Jadi menurutku sangat wajar kalau endingnya gantung. Asalkan penerbitnya gak lama-lama banget ngeluarin buku ketiganya. Aku sih fine-fine aja.


Setting Firefight kali ini tak hanya berada di New Cago. Tapi kita juga akan berkenalan dengan kota baru bernama Babilar, alias Manhattan. Babilar adalah sebuah kota yang menarik menurutku. Dan iya, Babilar punya Steelheartnya sendiri. Aura kelamnya berbeda dari New Cago. Dan aku suka aura dari Babilar. Berasa kayak nonton bagian awal dari film X-Men yang Future Past itu.


Dan buat karakter barunya... aku rada kurang sreg sih ama beberapa orang. Karena seperti pengulangan karakter gitu. Contohnya kayak Tia dan Val. Yang bakal kalian liat sendiri deh nanti kalo udah baca nanti. Dan aku rindu Cody dan Abraham yang ada di bagian awalnya saja. Semoga mereka dapat porsi lebih banyak di buku ketiga.

Sekuel dari buku ini berjudul Calamity, iya.. seperti nama bintang merah yang berpendar itu. Yang membuat para manusia berubah menjadi Epik. Nah...  kayaknya aku udah kebanyakan nyerocos nih. Jadi segera saja kalian baca sendiri, dan rasakan sendiri gimana keseruannya berpetualang di kota Babilar. 

Sabtu, 22 Oktober 2016

(Review) The Reckoners #1 - Steelheart by Brandon Sanderson.

 




- Judul: Steelheart.  
- Seri: The Reckoners.
- Seri ke: 1 (Satu).  
- Pengarang: Brandon Sanderson.  
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).  
- Penerbit: Nourabooks.  
- Penerjemah: Putra Nugroho.   
- Editor: Rina Wulandari   
Tebal: 577 Halaman (Ebook).  
- Beli Via: Play Book.  
- Rating: 5/5 Stars.




- Review:



Ini merupakan buku pertama Brandon Sanderson yang aku baca. Dan aku langsung jatuh cinta dengan tulisan om satu ini. Buku pertama dari trilogi The Reckoners ini menceritakan tentang Sekelompok manusia melawan para Epik. Pertama-tama, biar aku jelaskan dulu apa itu Epik. Epik adalah para manusia terpilih memiliki kekuatan super akibat terkena reaksi dari Calamity. Dan apa pula Calamity itu? Calamity adalah sebuah bintang berwarna merah yang tiba-tiba muncul di langit bumi. Itu adalah satu-satunya bintang paling merah yang terlihat di bumi. Dan setelah kemunculannya, membuat sebagian dari manusia memiliki kekuatan super.


Menurut kalian pasti keren ya kalo bumi dipenuhi oleh para Pahlawan super. Sayangnya, semua Epik yang pernah David temui semuanya adalah penjahat. Tidak ada satu pun Epik yang baik. Semuanya ingin mendominasi, dan para Epik-Epik itu saling melawan satu sama lain demi menguasai satu wilayah tertentu. Dan untuk kota yang didiami oleh David, Newcago. Epik paling berkuasa di sana adalah Steelheart. Seorang Epik berkekuatan super, berkulit baja dan lain-lain. Terdengar seperti Superman ya? Iya... menurutku dia  memang seperti Superman. Tetapi Superman versi jahat, tentunya.


Selama tahun-tahun awal setelah kemunculan Calamity, dunia belumlah sesuram sekarang. Masih banyak manusia yang berusaha melawan para Epik yang melanggar hukum. Setelah peristiwa yang dikenang sebagai Aneksasi, kejadian di mana Steelheart menunjukkan kemurkaannya dengan mengubah seluruh bangunan menjadi baja, kemarahan Steelheart terpancing karena suatu alasan. Dan karena amukan Steelheart, David kehilangan sang Ayah. Dunia di sekeliling David mulai berubah. Orang-orang mulai menyerah. Mereka kini hanya menganggap kejahatan apapun yang diperbuat oleh para Epik seperti bencana alam. Tidak ada Epik yang akan dihukum karena kejahatan mereka. Karena manusia terlalu takut dengan para Epik.


Sepuluh tahun setelah peristiwa Aneksasi. David telah berusia 18 tahun, dan selama 10 tahun itu juga lah David menghabiskan waktu dari hidupnya untuk meneliti semua Epik yang bisa dia tau. David menyelidiki apapun tentang Epik mana pun. Dari kekuatan mereka, sampai dugaan kelemahan dari para Epik itu. Dia melakukan itu demi keinginannya membalaskan kematian sang ayah yang di bunuh oleh Salah satu High Epik. David berusaha keras untuk tujuannya tersebut. Dan salah satu cara agar keinginannya melawan Epik tersebut bisa terwujud. Dia harus bergabung dengan kelompok Reckoners. Satu-satunya kelompok manusia yang masih terus melawan sampai sekarang.


Dari awal buku aku sudah sangat menikmati buku ini. Karna pada dasarnya aku menyukai tema pengguna kekuatan super. Walaupun kali ini pemilik kekutan tersebut adalah para penjahatnya. Plot twistnya ya ampun... dahsyat banget. Dari awal aku sama sekali gak menduga kalau kejadian macam itu bisa terjadi. Syut... tapi ajib bangeet. Pokoknya bikin aku suka banget-banget lah ama seri ini XD.


Awalnya Trilogy Reckoners ini bukanlah wishlist utama ku. Karna tetiba aku dapet buntelan dari Noura berupa Firefight, buku kedua dari trilogy ini. Terpaksalah aku majuin buku ini keposisi teratas di list buku yang harus aku baca. Dan setelah melihat ending seperti ini. Aku merasa bersyukur bisa kenalan ama David yang memiliki selera membuat metafora yang aneh dan amburadul. Megan, si cewek misterius yang membuat David berdebar. Cody si penembak jitu yang penuh kejutan, dengan cara yang lucu. Dan para Epik yang kekuatannya bikin geleng-geleng pala. Huaaah... aku puas dengan buku satu ini. Saatnya melanjutkan petualangan David di buku keduanya, Firrfight.

Selasa, 23 Agustus 2016

(Review) Cinder - Lunar Chronicles #1 by Marissa Meyer.

- Judul: Cinder.
- Seri: Lunar Chronicles.
- Seri Ke: 1 (Satu).
- Penulis: Marissa Meyer.
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).
- Penerjemah: Yudith Listiandri
- Editor: Selsa Chintya
- Penerbit: Spring.
- Tebal: 384 Halaman.
- ISBN: 9786027150546.

Review:

Bayangkan... dongeng tentang para putri yang sudah sering kita dengar namanya seperti Cinderella. Red Riding Hood alias si Tudung Merah. Rapunzel. Dan Snow White di retelling, atau di ceritakan ulang, dengan gaya distopia dan sci-fi. Bagaimana mungkin ini tidak menarik perhatian para pecinta fairytale atau dongeng-dongeng macam aku.

Awalnya aku memang tidak begitu tertarik dengan seri ini karena pertama, aku masih punya banyak buku yg belum aku baca. Kedua, siapa tau buku ini  bahasanya tidak cocok untukku. Tapi setelah melihat semua teman-temanku *eh... gak semuanya juga ding* nyaranin aku baca seri ini. Dan iya... mereka heboh banget berebut cowok-cowok ganteng yang ada di sini. *lalu thifa di sambit*. Aku pun mulai tertarik. Apalagi ditambah aku tak harus membeli buku pertamanya, Cinder ini, karena dapat hibahan langsung dari penerbitnya. Maka tak ada alasan buatku untuk tidak mencobanya. Dan benar saja, memang tidak salah keputusanku untuk mencoba Cinder.

Sesuai tebakan kalian, Cinder merupakan retelling dari kisah Cinderella. Dia punya Ibu tiri, atau dalam kasus kali ini ibu angkat, yang selalu menyuruhnya berkerja, cek. Dua saudari angkat, cek. Seorang pangeran yang jatuh hati padanya, cek. Pesta dansa, dan sepatu yang tertinggal setelah pesta dansa juga cek. Trus apa yang membedakan antara Cinderella yang original dengan si Cinder ini? Banyaak...

Kalau biasanya Cinderella hanya lah seorang gadis rumahan yang kerjaannya pegang sapu ama kain pel mulu. Sedangkan Cinder yang merupakan seorang Cyborg, bekerja sebagai mekanik, dia terkenal akan keahliannya dalam urusan memperbaiki mesin dan Cinder mempunyai sebuah toko di pasar New Beijing. Kalau aku teruskan menjelaskan perbedaan antara Cinderella yang klasik dan Cinder ini. Takutnya aku bakal nyerocos terus tanpa memedulikan Spoiler yang tumpah ruah sana-sini. Huahahaha...

Sejarah diantara para tokoh-tokohnya diatur dengan rapi. Si ini dengan si itu, si itu dan yang lainnya. Semakin bertambah lembaran yang aku baca, semakin banyak petunjuk tentang sejarah mereka yang terungkap. Dan pengungkapannya itu memang sering tertebak. Tapi itu tidak mengurangi keseruan membaca cerita ini.

Pokoknya, buat kalian yang berencana ingin menyicipi seri Lunar Chronicles ini, aku tanya pada kalian dulu. Kalian suka baca manga? Kalian suka baca atau menonton cerita fairytale? Kalian suka novel bergenre dystopia? Maka kalian akan cocok dengan novel ini. Jangan ragu, jangan bimbang. Baca aja, nikmati... begitu kalian sudah menemukan sesuatu yang klik dengan seri ini, kalian sudah pasti akan jatuh hati dengan mereka semua.

Ketika aku menulis review ini, aku sedang membaca Winter. Buku ke empat dari Lunar Chronicles. Jadi udah tertebak kan bahwa aku ngebut banget baca seri ini. Udah dulu ah kicauanku. Sampai jumpa di review berikutnya. Kemungkinan besar sih review Scarlet, Cress dan Winter.

Senin, 15 Agustus 2016

(Review) Percy Jackson's Greek Heroes by Rick Riordan.

- Judul: Percy Jackson's Greek Heroes.
- Penulis: Rick Riordan.
- Ilustrasi: John Rocco.
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).
- Penerjemah: Reni Indardini.
- Editor: Yuke Ratna.
- Penerbit: Nourabooks (Mizan Fantasi).
- Tebal: 496 Halaman.
- ISBN: 978-602-385-051-8

REVIEW:

Pada dasarnya semua Demigod/Pahlawan itu punya hidup yang sial. Jarang banget ada Pahlawan yang punya ending bahagia. Apalagi kalau kalian merupakan anak dari Dewa-Dewi besar macam Zeus, Poseidon dll... jangan pernah mengharapkan kehidupan yang normal deh. Yang jaman dulu maupun yg jaman sekarang. Semua sama. Coba aja kita liat nasib teman kita Percy Jackson yang kesialannya terus bertambah panjang saja seiring bertambahnya sekuel PJO :v *puk2 Percy*.

Btw, kita untuk sekali ini gak akan membahas tentang Percy. Karna kini giliran Percy lah yang menceritakan kesialan, eh... Petualangan pahlawan-pahlawan jaman dulu di buku berjudul Percy Jackson's Greek Heroes ini.

Terdapat dua belas kisah pahlawan yang laki-laki maupun perempuan, seorang Demigod sampai dengan manusia biasa. Pokoknya dijamin bakal menghibur kalian. Sekaligus kalian bisa mempelajari sejarah para pahlawan ini. Siapa saja kah kedua belas pahlawan ini. Pertama-tama kita akan berkenalan dengan Perseus, eh... bukan Percy Jackson lho ya! Perseus yang ini adalah anak dari Zeus. Yang konon salah satu dari sedikit pahlawan yang memiliki akhir bahagia. Trus kedua ada Psyche, si cantik yang membuat Aphrodite iri. Di nomer urut tiga ada Phaethon, anak dari Titan Helios. Keempat ada Otrera sang pendiri Amazon. Dan kelima Daedalus sang Penemu macam-macam. Iya... Daedalus yang itu... yang membuat Labirin di PJO 4. Trus di nomer enam ada Theseus, sang penakhluk Minotaurus. Ketujuh Atalanta, cewek seram yang dibesarkan oleh beruang. Kedelapan Bellerophon yang ceroboh. Kesembilan Kyrene si pengembala domba. Kesepuluh Orpheus si musisi terkenal di dunia atas maupun Underworld. Dan yang kesebelas Hercules yang terkenal berkat 12 tugas bodoh dari sang Raja. Dan di posisi terakhir, alias pamungkas, ada Jason dan kapalnya Argo yang terkenal.

Kalo aku di tanya petualangan siapa yang paling aku sukai? Hmm... aku juga bingung netapinnya. Kisah mereka mempunyai keseruan yang berbeda. Yang jelas di buku ini penuh dengan nama-nama yang bisa bikin lidah keseleo saking susahnya di sebut. Hehehe...

Nah... apalagi yang harus aku bahas? Hmm... udah cukup kali ya. Aku udah sering promosiin bukunya Om rick, jadi kalian pasti udah tau gimana. Pokoknya buku ini bagus buat belajar sejarah pahlawan yunani jaman dulu. Sampai jumpa di review buku selanjutnya. Dah...

Ps: makasih buat Nourabooks karna udah ngasih aku buku ini secara cuma-cuma. Tau aja deh Noura kalo aku ini kutubuku bokek 😂.

Minggu, 27 Maret 2016

(Review) The Fire Sermon by Francesca Haig.

- Judul: The Fire Sermon. 

-Seri: The Fire Sermon.

- Buku ke: 1 (satu).

- Pengarang: Francesca Haig.

- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).

- Penerjemah: Lulu Fitri Rahman.

- Penerbit: Noura Books (Mizan Fantasi).

- Tebal: 550 Halaman.

- ISBN: 978-602-385-000-6.


-REVIEW:


Hmm... rada bingung juga mau mulai dari mana dulu. Oke... aku mulai dari kesan-kesan ku dulu aja kali ya setelah baca novel ini. Pertama alurnya menurutku lumayan lambat. Dari bagian awal buku, rada susah buat masuk ke dalam dunia Alpha dan Omega ini, tapi begitu bisa masuk ke cerita dan memahaminya, ternyata lumayan enak juga buat di baca. Idenya bagus, kembaran yang dari lahir sudah tercipta berbeda. Yang satu sempurna dan yang satu nggak. Tapi selain itu, menurutku ceritanya  sudah rada umum untuk ukuran Dystopia. Waktu membaca ini aku selalu kepikiran sama novel dystopia lain, yang di mana orang-orang di adu untuk saling membunuh.  tapi untuk kasus seperti itu menurutku lebih jelas siapa yang harus dibenci. Sedangkan di sini, aku bingung antara pengen getok penjahatnya atau di tereakin di telinga buat akur aja sama Omega. 

The Fire Sermon ini menceritakan tentang seorang cewek Omega bernama Cass. Cass mempunyai kembaran Alpha cowok bernama Zach, jadi begini,setiap kelahiran manusia di zaman ini sudah pasti akan kembar, dan sudah pasti yang lahir akan sepasang, cowok dan cewek. pemisahan antara anggota keluarga yang memiliki fisik sempurna (Alpha) dan yang memiliki kekurangan Fisik (Omega) wajib dilakukan, bahkan semenjak mereka masih bayi. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana perasaan para Omega yang dibuang oleh orangtuanya sendiri, demi menuruti peraturan pemerintah. Dari sini saja aku sudah kesel sama pemerintahnya. 

Cass dan Zach ini sama-sama memiliki anggota badan yang sempurna. Jadi ketika mereka lahir, Orangtua mereka tidak bisa membedakan mereka. yang mana kah yang Alpha, dan yang mana yang Omega. Cass kecil yang mengetahui bahwa dirinya berbeda, berusaha keras untuk menyembunyikan keanehannya itu. Demi tetap bisa hidup bersama-sama keluarga yang dicintainya. Tapi sayang, perkara mereka yang tak juga kunjung bisa dipisahkan membuat Orangtua mereka resah. Zach pun ikut gusar karena tak kunjung juga dipisahkan dari kembaran Omega nya, Agar dirinya bisa menjalani hidup normal sebagai seorang Alpha. Cass kecil berhasil menyembunyikan jati dirinya selama tiga belas tahun, walaupun berulang kali dicurigai oleh kembarannya. Dia tak juga kunjung mengakuinya, bahwa dia adalah seorang Omega. Sampai suatu kejadian mengungkap identitas aslinya, dan memyebabkan Cass terusir dari pemukiman Alpha.

Selama enam tahun. Cass telah menjalani kehidupannya dengan normal. Senormal yang bisa seorang Omega dapatkan lah. Tiba-tiba ketenangan hidupnya terusik kembali, Ibunya yang tidak pernah mengunjunginya, datang ke pemukiman Omega, dengan membawa sebuah kabar. bahwa Zach, kembarannya, telah berhasil meniti karirnya di pemerintahan. Dan bukan hanya itu, ibunya juga memberitahu bahwa Zach akan membuat hidup Cass sengsara. Cass telah hidup serba kekurangan selama enam tahun, dan tidak begitu di sukai bahkan oleh kaumnya sendiri. Sesengsara apakah Zach akan membuat kehidupan Cass nanti. Kalau penasaran, ya baca aja bukunya, huahahaha... *lalu di dorong ke Tartarus. 

Secara kesuluruhan, bukunya menghibur kok. Kalo tahan dengan alur yang lambat, ya coba baca aja. Cass di gambarkan mempunyai pemikiran dewasa. Mungkin karna sebagian besar buku ini di ceritakan dari sisi Cass yang telah berusia Dua puluh tiga tahun kali ya. Gak kayak sebagian novel lain yang masang karakter utama cewek remaja yang menye-menye dan minta di tabok :v. Aku suka cara berpikir Cass. Gak kayak kembarannya yang pengen ku tabok mulu *eh!. 

Buku ini kudapatkan secara tiba-tiba dari Noura Books. Gak ada angin, gak ada hujan. Aku di tawarin mau gak dapet novel fantasi. Ya namanya aku suka Fantasi, ya aku iyain aja dengan senang hati. Makasih ya penerbit buku kesayanganku. Sering-sering aja gini. Aku seneng kok *tifa di toyor.


Jumat, 26 Februari 2016

(Review) House of Secrets #1 by Chris Columbus & Ned Fizzini.

- Judul: House of Secrets.
- Seri: House of Secrets.
- Seri Ke: 1 (Satu).
- Pengarang: Chris Columbus & Ned Vizzini.
- Penerbit: Nourabooks.
- Penerjemah: Lulu Fitri Rahman.
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan).
- Genre: Fantasi, Adventure, Middle Grade.
- Tebal: 458 Halaman.
- ISBN: 978-602-0989-46-4.

REVIEW:

Halooo... udah lama banget aku gak update ya? Maaf... akhir-akhir ini aku sibuk banget. Jadi waktu buat baca otomatis berkurang juga, dan sekarang aku lagi teralihkan sama serial Superhero yang segambreng dan seru-seru itu, hehehehe... *lalu tifa dipentung.

Oke, pertama-tama aku mau berterima kasih dulu sama dokter cantik yang ngasih aku buku ini. Sebagai penggemar novel Middle Grade kelas berat, tentu saja buku ini merupakan bacaan harus buat aku. Dan begitu kesempatan buat dapetin buku ini datang, tanpa pikir lama-lama aku langsung ngambil kesempatan itu. Dan sampai sekarang aku masih bersyukur karena berhasil bertemu dengan buku keren ini.

Buku ini bercerita tentang satu keluarga yang baru pindah rumah. Iya... iya... aku tau. Awal buku ini emang udah biasa banget. Satu keluarga pindah rumah, trus ternyata rumah mereka berhantu dll... lalu mereka sekeluarga mati, The End *itu sih film horor tif* Tenang, karakter utamanya gak ada yang mati kok. tapi... baca sendiri dong. Kalo aku kasih tau semua nanti gak seru lagi. Huahahaha... *evil laugh.

Ketiga kakak adik ini pada dasarnya sama aja kayak kebanyakan kakak adik di cerita lain, ada yang pintar, ada yang di cap sebagai pembawa masalah, ada yang ingin membuktikan dirinya bukan anak kecil yang tak bisa apa-apa. Tapi petualangan mereka lah yang tidak biasa, mereka masuk ke dunia lain, dan begitu mereka bertiga menyadari kalau mereka berada di dunia yang pasti lah bukan bumi kita. Mereka pun mempelajari seluk beluk tentang dunia tempat mereka terperangkap, dan sekaligus mencari cara untuk menyelamatkan orangtua mereka dan cara untuk memulangkan mereka sekeluarga dengan selamat ke bumi.

Kalian mencari cerita tentang tiga kakak-beradik berpetualang di dunia lain, mempunyai alur yang lumayan cepat, dan mempunyai penjahat seorang wanita misterius yang mengerikan. Maka ini adalah buku yang pas untuk kalian. Selamat berpetualang.