Selasa, 19 Februari 2013

(Review) Legend (Los Angeles 2130) by Marie Lu.




- Judul: Legend (Los Angeles 2130).
- Seri: Legend.
- Seri ke: 1 (Satu).
- Sekuel: Prodigy.
- Pengarang: Marie Lu.
- Bahasa: Indonesia.
- Penerjemah: Lelita Primadani.
- Penerbit: Penerbit Mizan (Mizan Fantasi).
- Tebal: 382 Halaman.
- ISBN: 978-979-433-724-0.


- Sinopsis:

  Tahun 2130. Amerika Serikat telah terbagi menjadi dua wilayah: Republik di Barat dan Koloni di Timur. Keduanya menghadapi perang saudara yang tak ada habisnya. Seakan itu belum cukup, rakyat Republik di rumah-rumah kumuh harus menghadapi wabah penyakit dan konflik kesenjangan sosial.

Day, warga miskin Republik, mempunyai puluhan catatan kriminal dan tak punya rekaman sidik jari maupun potret diri. Selama lima tahun, pemuda itu menjadi buronan paling dicari, terlebih setelah dia dituduh membunuh Metias, salah satu tentara militer Republik.

June, adik perempuan Metias dari ranah elite dan calon prajurit militer, bersumpah untuk memburu Day demi membalas dendam atas kematian kakaknya, sekaligus mengabdi pada Republik. Namun, kenyataan berkata lain saat June dan Day saling jatuh cinta. Bagaimana hubungan keduanya berlanjut? Dan apakah yang akan dilakukan June untuk menghadapi intrik dengan Day serta negaranya?.


- Review:

 akhir-akhir ini kayak nya bacaan ku genre nya Dystopia mulu ya... apa gara-gara aku ikut-ikutan terseret sama musim, karna sekarang kayak nya di indonesia lagi musim Dystopia semenjak Hunger Games keluar, para penerbit indonesia lagi gencar-gencar nya ngeluarin novel yang bertema kan masa depan yang suram seperti yang terdapat di novel ini. Day adalah buronan paling di cari di Los Angeles pada tahun 2130 *wuiw... masih seabad lagi* dia di kenal karna sering merampok uang, merusak fasilitas tempur Republik, dan terakhir... dianggap sebagai pembunh seorang kapten bernama Metias Iparis. Benarkah... bukan nya selama ini Day bahkan tak pernah melukai korban-korban nya, paling-paling mereka cuman di buat pingsan, tapi ini kenapa? apa Day tidak sengaja atau memang bukan dia pelaku nya.

di lain pihak, ada June Iparis, adik dari Metias, yang sangat bernafsu untuk memburu Day yang dia anggap sebagai pembunuh yang telah membunh kakak nya yang tercinta. dia berkelana kesana-kemari untuk mencari Day, bahkan menyamar sebagai gelandangan untuk mencari info tentang Day. di jalanan dia bertemu dua orang remaja yang menolong nya dari kejaran orang-orang yang marah. June terpesona pada sang pria, tapi ternyata pria itu adalah...

novel ini memakai dua PoV (sudut pandang) yaitu sudut pandang Day *tentu nya*, dan sudut pandang June. banyak yang bilang kalau sudut pandang nya kurang berbeda karna June dianggap gak begitu feminine. ya iya lah, tentara mana ada sih yang gak tomboy, apalagi untuk ukuran orang yang bisa matahin tangan orang dengan mudahnya. kalau aku sih bodo amat, aku cukup enjoy dengan dua PoV ini, apalagi dua pov nya di tulis dengan dua jenis huruf yang berbeda, jadi gak sulit-sulit amat lah ngebedain ini pov siapa- itu pov siapa. cerita nya juga ngalir, jadi menurutku gak ada yang ngeganggu.  

akhir dari buku ini juga gak begitu menggantung, Marie Lu membuat buku ini berakhir ditempat yang tepat. kisah cinta nya juga keren, walaupun gak nyangka ternyata Thomas itu tipe orang yang menyeringai girang waktu ngelukain orang, tapi mana ada ya antagonis yang gak gini, hahaha... aku juga kurang ngerti masalah virus memirus yang terdapat di dalam novel ini, yah semoga nanti aku ngerti pas baca sekuelnya. bertambah satu lagi seri yang harus ku koleksi sampai lengkap, aku nunggu banget lajutan novel Legend ini yang berjudul Prodigy. entah kapan mizan akan nerbitin seri ke dua dari novel ini, yah... kita tunggu saja. 
  

Rabu, 13 Februari 2013

(Review) Mockingjay by Suzanne Collins.






-Judul: Mockingjay.
-Seri: Hunger Games.
-Seri ke: 3 (Tiga).
-Pengarang: Suzanne Collins.
-Bahasa: Indonesia.
-Penerjemah: Hetih Rusli.
-Penerbit: Gramedia Pustaka Utama.
-Tebal: 432 Halaman.
-ISBN: 978-979-227-843-9


-Sinopsis:


Katniss Everdeen selamat dari Hunger Games, dua kali. Tapi dia belum sepenuhnya aman dari ancaman Capitol meskipun kini ia dalam lindungan Distrik 13.

Pemberontakan makin merajalela di distrik-distrik untuk menjatuhkan Capitol. Kini tak ada seorang pun orang-orang yang dicintai Katniss aman karena Presiden Snow ingin menumpas revolusi dengan menghancurkan Mockingjay... bagaimanapun caranya.



-Review:

Katniss berhasil selamat dari arena Hunger Games ke-75, tapi tidak dengan Peeta. Peeta sekarang harus ditahan oleh Capitol untuk di introgasi (sekaligus di siksa) untuk mengetahui apakah mereka (Katniss dan Peeta) tau tentang rencana para pemberontak yang telah menghancurkan arena Quarter Quell dan kini berusaha ingin menakhlukkan Capitol dan membunuh sang Presiden. Peeta yang malang, ketika Katniss dan Finnick berhasil di bawa ke Distrik 13, yang selama ini dianggap tidak ada, dia malah di jadikan umpan untuk menarik Katniss, sang Mockingjay, untuk datang ke Capitol.

 kalau Peeta di siksa di Capitol, Katniss sekarang tersiksa dan dianggap cacat mental, dia harus selalu bolak-balik masuk ke rumah sakit karena berulang kali di tenangkan pakai obat bius (dan semacamnya) ketika dia mengamuk atau histeris, di Distrik 13, mereka di berikan tato pengingat setiap hari, tato itu bertuliskan jadwal yang harus kita lakukan hari itu, seperti latihan,belajar, makan dan mandi. tato itu hanya bisa hilang ketika mereka mandi,bila kita berusaha melunturkan tinta nya sebelum waktunya di hapus, maka tinta itu takkan mau dihapus. tapi dengan ada atau tidak ada nya tato, Katniss tetap mengabaikan jadwalnya, dan lebih memilih untuk bersembunyi dan menghidari latihan. tapi itu semua harus Katniss bayar di kemudian hari.

perang di mulai dengan cara menakhlukkan seluruh distrik, lalu kalau sudah berhasil, baru mereka akan menyerang Capitol. lalu apa yang di kerjain Katniss disini, dia di suruh menjadi Mockingjay yang memberi semangat untuk para pemberontak dengan cara membikin Video yang akan di tayangkan di seluruh distrik.

secara keseluruhan Novel ini seru, tapi greget nya kurang kalau harus di bandingin sama buku sebelum nya, yaitu Catching Fire. disini banyak yang kacau, dari kacau nya fikiran Katniss dan otak Peeta yang dicuci, banyak nya orang yang mati disini (yang kebanyakan adalah kesayangan Katniss).  aku jadi sampai ikut-ikutan gila waktu baca ini.  Ending nya, yah... Lumayan, akhirnya Katniss emang sama Peeta *sesuai dugaanku*. Aku gak begitu terkesan sama epilog nya, karna yah terlalu singkat, dan gak begitu menggambarkan masa depan mereka. Dan aku rada setuju sama om Rick Riordan yang (kalo gak salah) bilang dia gak suka ada epilog pada cerita yg ia buat, dan dia membiarkan pembaca nya sendiri yang memutuskan bagaimana kehidupan para karakter itu selanjutnya. tapi yah itu, kalian harus tetep ngebaca buku ini kalau kalian kepengen tau bagaimana cara Presiden Snow mati, dan bagaimana Peeta bisa mengatasi kegilaan nya waktu ngeliat Katniss.

 bagian yang ngebuat sedih itu pas Katniss lempar-lemparin bantal ke Buttercup, kucing Prim, di Distrik 12. dan waktu mereka menangis bersama waktu mengingat Prim. pasti banyak yang setuju deh, ya kan... *bertanya pada mereka yang sudah Membaca*. sampai sini aja dulu deh Review ku, semoga Review ku bisa nambah semangat kalian (bukan nya nurunin) buat baca buku terakhir dari seri Hunger Games ini. jadi sampai jumpa lagi di postingan berikutnya, dan berhubung hari ini hari Valentine, jadi selamat hari kasih sayang *bagi yang ngerayain sih, kalo aku sih gak XD.

Sabtu, 09 Februari 2013

(Review) Delirium by Lauren Oliver.



- Judul: Delirium.
- Seri ke: 1 (satu).
- Pengarang: Lauren Oliver.
- Penerjemah: Vici Alfanani Purnomo.
- Penyunting: Prisca Primasari.
- Penerbit: Mizan (Mizan Fantasi).
- Bahasa: Indonesia.
- Tebal: 518 halaman.
- Genre: Dystopia.
- ISBN: 978-979-433-646-5.
- Penhargaan: Kirkus Reviews Best Teen Books of the Year.

Sinopsis:

  Dunia yang dihuni Lena Haloway adalah dunia tanpa cinta.

Cinta adalah sebuah dosa besar.

Sastra dan puisi masuk dalam “Kompilasi Lengkap Kata-Kata dan Ide-Ide Berbahaya.”

Penikmat musik dijebloskan ke penjara.

Tertawa bahagia dianggap melanggar aturan.

Suami-istri, ibu-anak, kakak-adik, hanya sebuah ikatan tanpa kasih sayang.

Binatang. Orang yang jatuh cinta dianggap binatang.

Lena pun demikian, ketika dia jatuh cinta kepada Alex Sheates.

Mereka hidup dalam rasa takut hebat, dan hanya menunggu waktu hingga mereka menanggung hukuman.



Review:

   Tak terbayangkan kalau aku harus hidup tanpa Tawa, Musik, Cinta, dan Buku, yang ke empat-empat nya merupakan bagian dari diriku, bisa dibilang juga jiwa ku. hampir disetiap aku berbicara aku selalu tertawa *bukan berarti aku gila ya*. dan aku selalu ngedengerin musik di motor dan sering nyanyi-nyanyi sendiri juga *udah aku bilang aku gak gila*. dan aku cinta dan sayang sama keluarga ku dan juga cinta sama tumpukan novelku yang cantik XD*peluuk*. semuanya adalah anugrah dari tuhan yang seharusnya kita syukuri. tapi tidak,semua itu tidak ada di dunia yang dihuni oleh Lena Haloway. jangankan mensyukuri, mereka malah membunuh persaan mereka, hanya karena mereka mengira dengan membunuh perasaan, takkan ada pernah ada yang namanya peperangan. Benarkah mereka? aku tidak tau, dan aku tidak mau tau. cinta adalah satu-satunya alasan mengapa kita sampai saat ini masih bisa hidup, berjalan, bernafas, dan melihat, semuanya karena tuhan sayang sama kita. tapi untunglah ini gak akan pernah terjadi sama kita, dan semua ini hanya terjadi di dunia nya Lena, ha.. XD *tertawa diatas penderitaan orang lain*

konon, dimasa depan, masa yang dihuni oleh Lena, cinta adalah sesuatu yang dilarang dan dianggap sebagai virus yang mematikan, karena itulah ketika seseorang telah menginjak usia 18 tahun, maka dia harus di vaksin agar tak menderita penyakit Amor Deliria Nervosa, atau yang lebih kita kenal sebagai cinta.  setelah di vaksin, mereka akan dijodohkan dengan seseorang yang telah dipilih oleh dewan penguji untuk nanti dinikah kan dengan mereka.
 "mereka bahkan lebih memilih mencongkel mata mereka atau mencoba menancpkan tubuh mereka ke pagar berduri diluar Laboratorium, daripada hidup tanpa cinta." hal: 10. 
"aku tak suka memikrkan bahwa sekarang aku masih berjalan dengan penyakit yang mengalir dalam darahku. sumpah, kadang aku benar-benar merasakannya menggeliat dalam pembuluh darahku seperti sesuatu yang busuk, seperti susu basi, membuatku merasa kotor. mengingatkanku pada anak-anak yang memuntahkan amarah mereka, mengingatkanku pada sebuah pemberontakan, pada gadis-gadis yang terjangkit dan menggarukan kuku-kuku mereka dijalan, lalu mencabik-cabik rambut mereka sendiri dengan air liur menetes-netes dari mulut mereka" hal: 8.

ternyata orang yang menderita Deliria dimasa depan sangat mengerikan ya!. ini baru namanya "Gila karna Cinta" secara Harfiah.

Lena selalu mengira bahwa dirinya akan jauh lebih Bahagia ketika ia sudah disembuhkan, tetapi sekarang tidak lagi, terutama setelah seseorang bernama Alex masuk kedalam kehidupannya. laki-laki yang awalnya Lena fikir aman untuk di dekati, ternyata sama sekali tidak aman untuknya. gara-gara Alex, persepsi Lena tentang kebahagiaan berubah. dia tidak lagi merasa dunia yang ia kenal itu bisa membuatnya bahagia, dia tidak lagi merasa bahwa di sembuhkan akan menghindarkan dirinya dari bahaya, dan dia tidak lagi merasa bahwa cinta itu mematikan. benar, kini Lena telah Positif menderita Amor Deliria Nervosa, seperti kakak nya dulu, dan juga seperti ibunya.

well... ceritanya keren, walaupun rada bikin ngantuk di awal, tapi semua berubah begitu adegan tangkap-tangkapannya di mulai. "nah, fikirku, ini baru keren". ternyata para Regulator nya sangar-sangar ya... kalo gak salah katanya obsesi akan menghilang setelah disembuhkan, tapi ini... para Regulator nya bertampang pembunuh gitu, sebenernya Regulatornya udah disembuhin apa belum sih *garuk-garuk pala*.

kesan tentang betapa terlarangnya cinta tersampaikan dengan baik di buku ini, terasa sekali bahwa semua orang yang telah di sembuhkan sangat memandang rendah orang-orang yang dianggap Simpatisan (orang-orang yang dicurigai melanggar), bahkan tak segan untuk meneror mereka. sedikit saran waktu membaca buku ini, kalau kalian merasa bosan waktu membaca bagian awal buku ini, aku saranin kalian baca minimal sampai halaman 160-an keatas, dijamin nafsu baca kalian langsung meningkat, karna baru di situlah konflik nya dimulai. banyak fakta mengejutkan tentang kehidupan Lena yang justru baru terungkap di akhir cerita, setelah baca sampai habis, aku jadi tau kenapa banyak yang ngasih rating tinggi buat buku ini, ternyata... jadi gak sabar banget buat nungguin lanjutannya yang berjudul Pandemonium buat diterjemahin sama Mizan.


 

Selasa, 05 Februari 2013

(Review) Percy Jackson And The Lightning Thief by Rick Riordan.







- Judul: The Lightning Thief (Pencuri Petir).
- Seri: Percy Jackson And The Olympians.
- Seri ke: 1 (Satu).
- Pengarang: Rick Riordan.
- Bahasa: Indonesia.
- Penerjemah: Femmy Syahrani.
- Penerbit: NouraBooks (Mizan Fantasi).
- Tebal: 454 hal.
- Genre: Mitologi Yunani.
- ISBN:  979-433-540-1.

- Sinopsis:

 Percy Jackson—dua belas tahun, penderita disleksia—hampir dikeluarkan dari sekolah asramanya ... lagi. Tetapi itu hanya sedikit saja dari sekian masalah yang menantinya. Monster-monster dan dewa-dewi dari Gunung Olympus tampaknya berebutan keluar langsung dari buku pelajaran Sejarah Yunani milik Percy. Lebih parah lagi, Percy telah membuat beberapa di antara mereka marah besar. Petir asali milik Dewa Zeus telah hilang dicuri, dan Percy adalah tersangka utamanya.

Kini Percy dan dua orang kawannya hanya punya waktu sepuluh hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut dan mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di Gunung Olympus. Tetapi tantangannya jauh lebih berat dari itu, Percy akhirnya harus berhadapan dengan kekuatan mengerikan yang bahkan lebih hebat dibandingkan pada dewa sendiri.


- Review: 

putra Poseidon akhirnya muncul di perkemahan Blasteran (Camp Half-Blood), dan membuat seisi perkemahan geger. bagaimana tidak, seharusnya tiga besar (Zeus, Poseidon, Hades) tidak diperbolehkan lagi untuk memiliki anak manusia setelah perang dunia ke-2, karna selain memiliki kekuatan yang besar melebihi kekuatan anak blasteran (Demigod) pada umum nya, konon katanya anak dari tiga besar inilah yang telah memicu peperangan tersebut. karna itulah Zeus, Poseidon dan Hades berjanji atas nama sungai Styx (yang merupakan janji paling serius dan tak boleh di langgar) untuk tak berhubungan lagi dengan perempuan manusia, tapi janji itu dilanggar oleh Poseidon ketika Percy Jackson lahir.

Percy yang hanya dibesarkan oleh ibu nya, Sally Jackson. tidak mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Demigod. di sekolahan nya Percy hanya dianggap sebagai biang onar dan berulang-ulang kali di keluarkan oleh sekolahan karna perbuatan iseng nya itu, padahal ia tak pernah bermaksud untuk membuat onar secara sengaja, tapi tetap saja sekolahan selalu menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi. tapi kini semuanya mulai masuk akal ketika Percy berusia 12 tahun, tepatnya setelah Percy diserang oleh Mrs. Dodds, guru alajabar Percy, yang ternyata adalah seekor monster yang sedang menyamar. dari sana lah kehidupan Percy berubah, dari anak pembuat onar, menjadi Demigod pembuat onar *eh!. dia pun diantar keperkemahan blasteran oleh ibu dan sahabatnya Grover, yang ternyata adalah seekor Satyr (manusia setengah kambing). perjalanan mereka menuju perkemahan tidak lah mulus. ditengah jalan mereka pun diserang oleh Minotaurus (manusia setengah banteng) yang kemudian menculik ibunya.

dari sanalah di ketahui bahwa Percy ternyata di tuduh bersekongkol dengan ayah nya, Poseidon, untuk mencuri petir asali milik Dewa Zeus. padahal Percy belum pernah bertemu dengan sang ayah satu kali pun, tapi tuduhan telah dijatuhkan dan tak ada jalan lain selain menemukan petir asali tersebut dan mengembalikan nya ketangan Zeus. dari sana lah petualangan Percy, Grover, dan Annabeth, putri Athena, di mulai.  di buku ini kita akan bertemu banyak Dewa, seperti Ares, sang Dewa perang. Hades, sang penguasa kematian. Zeus, Raja langit dan tentu saja Poseidon, si penguasa lautan. 

buku pertama dari seri Percy Jackson ini mungkin udah termasuk novel yang udah cukup lama keluar, tapi karna aku sangat cinta dengan dunia yang telah diciptakan oleh Rick Riordan ini, jadi aku pun bertekad untuk membuat review ini. dan kalau aku rajin, aku pasti bikin Review untuk novel selanjutnya.  banyak banget yang kecewa sama film dari PJO Lightning Thief ini karna banyak alasan, alasan pertama adalah banyak nya adegan yang melenceng jauh dari buku nya, trus masalah pemilihan pemeran para karakter di sini, di buku seharus nya Percy baru berusia 12 tahun lho! tapi ini pemeran nya udah tua *gak tua-tua banget sih, tapi ngeganggu banget* belum lagi pemeran Annabeth, aduuh... tapi, apa boleh buat, bubur udah jadi kerak *saking telat nya gitu* kalo pemerannya di ganti ntar malah makin ngeganggu feel buat nonton nya lagi, jadi yah begitu lah... padahal aku berharap banget novel favorit ku ini dikenal oleh lebih banyak orang, kayak Harry Potter gitu, tapi film nya Percy malah ngejatuhin banget. semoga film keduanya akan jauh lebih baik.