Rabu, 13 Februari 2013

(Review) Mockingjay by Suzanne Collins.






-Judul: Mockingjay.
-Seri: Hunger Games.
-Seri ke: 3 (Tiga).
-Pengarang: Suzanne Collins.
-Bahasa: Indonesia.
-Penerjemah: Hetih Rusli.
-Penerbit: Gramedia Pustaka Utama.
-Tebal: 432 Halaman.
-ISBN: 978-979-227-843-9


-Sinopsis:


Katniss Everdeen selamat dari Hunger Games, dua kali. Tapi dia belum sepenuhnya aman dari ancaman Capitol meskipun kini ia dalam lindungan Distrik 13.

Pemberontakan makin merajalela di distrik-distrik untuk menjatuhkan Capitol. Kini tak ada seorang pun orang-orang yang dicintai Katniss aman karena Presiden Snow ingin menumpas revolusi dengan menghancurkan Mockingjay... bagaimanapun caranya.



-Review:

Katniss berhasil selamat dari arena Hunger Games ke-75, tapi tidak dengan Peeta. Peeta sekarang harus ditahan oleh Capitol untuk di introgasi (sekaligus di siksa) untuk mengetahui apakah mereka (Katniss dan Peeta) tau tentang rencana para pemberontak yang telah menghancurkan arena Quarter Quell dan kini berusaha ingin menakhlukkan Capitol dan membunuh sang Presiden. Peeta yang malang, ketika Katniss dan Finnick berhasil di bawa ke Distrik 13, yang selama ini dianggap tidak ada, dia malah di jadikan umpan untuk menarik Katniss, sang Mockingjay, untuk datang ke Capitol.

 kalau Peeta di siksa di Capitol, Katniss sekarang tersiksa dan dianggap cacat mental, dia harus selalu bolak-balik masuk ke rumah sakit karena berulang kali di tenangkan pakai obat bius (dan semacamnya) ketika dia mengamuk atau histeris, di Distrik 13, mereka di berikan tato pengingat setiap hari, tato itu bertuliskan jadwal yang harus kita lakukan hari itu, seperti latihan,belajar, makan dan mandi. tato itu hanya bisa hilang ketika mereka mandi,bila kita berusaha melunturkan tinta nya sebelum waktunya di hapus, maka tinta itu takkan mau dihapus. tapi dengan ada atau tidak ada nya tato, Katniss tetap mengabaikan jadwalnya, dan lebih memilih untuk bersembunyi dan menghidari latihan. tapi itu semua harus Katniss bayar di kemudian hari.

perang di mulai dengan cara menakhlukkan seluruh distrik, lalu kalau sudah berhasil, baru mereka akan menyerang Capitol. lalu apa yang di kerjain Katniss disini, dia di suruh menjadi Mockingjay yang memberi semangat untuk para pemberontak dengan cara membikin Video yang akan di tayangkan di seluruh distrik.

secara keseluruhan Novel ini seru, tapi greget nya kurang kalau harus di bandingin sama buku sebelum nya, yaitu Catching Fire. disini banyak yang kacau, dari kacau nya fikiran Katniss dan otak Peeta yang dicuci, banyak nya orang yang mati disini (yang kebanyakan adalah kesayangan Katniss).  aku jadi sampai ikut-ikutan gila waktu baca ini.  Ending nya, yah... Lumayan, akhirnya Katniss emang sama Peeta *sesuai dugaanku*. Aku gak begitu terkesan sama epilog nya, karna yah terlalu singkat, dan gak begitu menggambarkan masa depan mereka. Dan aku rada setuju sama om Rick Riordan yang (kalo gak salah) bilang dia gak suka ada epilog pada cerita yg ia buat, dan dia membiarkan pembaca nya sendiri yang memutuskan bagaimana kehidupan para karakter itu selanjutnya. tapi yah itu, kalian harus tetep ngebaca buku ini kalau kalian kepengen tau bagaimana cara Presiden Snow mati, dan bagaimana Peeta bisa mengatasi kegilaan nya waktu ngeliat Katniss.

 bagian yang ngebuat sedih itu pas Katniss lempar-lemparin bantal ke Buttercup, kucing Prim, di Distrik 12. dan waktu mereka menangis bersama waktu mengingat Prim. pasti banyak yang setuju deh, ya kan... *bertanya pada mereka yang sudah Membaca*. sampai sini aja dulu deh Review ku, semoga Review ku bisa nambah semangat kalian (bukan nya nurunin) buat baca buku terakhir dari seri Hunger Games ini. jadi sampai jumpa lagi di postingan berikutnya, dan berhubung hari ini hari Valentine, jadi selamat hari kasih sayang *bagi yang ngerayain sih, kalo aku sih gak XD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar